Rabu, 17 Oktober 2012

Brand Gardener : Ingat Iklan Ingat Masa Lalu..

Bagi Anda yang bergelut dengan Brand atau  Marketing Communication, juga para Owner/ Pemilik Brand,  buku ini sangat recomended : Brand Gardener, buah pikiran  dari seorang Creative Storyteller, Mas Handoko Hendroyono. Membaca lemba- perlembar halaman buku yang cukup tebal berwarna kuning ini, sungguh akan membuka lebar-lebar  pikiran dan wawasan Anda tentang Brand...

Mulanya saya berpikir ini adalah  buku Brand atau Branding yang ingin menceritakan pengalaman, pengamatan dan sharing beliau yang telah berkecimpung lebih dari 15 tahun didunia Marketing Advertising.
Ketika membacanya, tulisannya sangat mengasyikan, bahasanya santai, informatif, naratif, ..bahkan ada  solutif, walau kadang  juga sedikit nyelekit (Story 11 - Get Out From Advertising!!).


Betapa tidak, sebagai mantan aktivis periklanan alias anak agency..,ada beberapa hal yang dituliskannya,  membuat saya gak enak hati.... Mas Handoko seperti menelanjangi iklan, dunia periklanan sekarang, terutama di Indonesia. yang pernah saya geluti dulu. Harus saya akui, beberapa story dalam bukunya, membuat saya seperti ditusuk..jleeebb..jleeeb ahh!!

Namun Meski begitu, ternyata lebih banyak ilmu baru yang disampaikan sang story teller pada Story-Story berikutnya :  mengenai Brand, Product, Marketing, Creative dan Media ..bahkan di halaman-halaman belakang, beliau memberikan beberapa solusi, bagaimana seorang Brand Gardener dapat  mengikuti perubahan-perubahan yang terjadi. saat ini. Mulai dari perilaku konsumen, media komunikasi, creative iklan, hingga si kursi panas agency : strategic planner...orang yang menentukan 'Brand' ini mau dibawa kemana..  Buku ini memang  beda, dibanding  buku-buku  yang ditulis 'anak-anak agency' sebelumnya...


Beruntung buat saya,  pada satu kesempatan dapat  mengikuti TalkShow tentang Brand Gardener yang diadakan oleh TDA (Tangan Di Atas) Pusat akhir September 2012.  Talk Show yang berbeda dari yang pernah saya ikuti sebelumnya. Penuturan dalam menyampaikan isi buku ala seorang Creative Director (CD), kalem tapi tajam, mengingatkan saya kepada seorang CD sewaktu masih di agency.. gaya orang creative pasti ada persamaannya..

"Kalau ada orang agency, pasti tidak suka dengan ucapan saya..." tuturnya. Baginya  iklan itu masa lalu... ...kredo-kredo iklan itu terlelu elitis.... Iklan terlalu selfish...bahkan cenderung tidak lagi dipercaya..iklan telah kehilangan autenticity... Kalau iklan terlalu mengada-ngada, talentnya cantik-cantik, ganteng-ganteng, malah menjadi bumerang, seolah-olah mereka teriak, "hei sini loh, lihat nih aku iklan..." . Padahal dewasa ini,  iklan cenderung dihindari, bahkan dibenci" tuturnya tegas.

Dengan serius-santai, ia mengupas isi Brand Gardener dihadapan komunitas bisnis yang memang haus akan dunia Branding.. (maklum isinya member KMB TDA semua..). Sambil bertutur, ia menyelipkan pengalaman2 dan mambandingkan saat shooting (TVC) iklan televisi berbudget rendah, tapi impactnya luar biasa,.. dengan  TVC (television commercial) yang bernilai milyaran namun hasilnya biasa-biasa saja.

Alih -alih mempercayai iklan yang penuh dengan trick, glamour,  polesan make-up, konsumen sekarang lebih senang dengan ke'aslian', kejujuran, kedekatan, keterlibatan  dengan brand..

Itulah penuturan seorang Storyteller, yang memiliki passion yang kuat dibidang Advertising dan Marketing. Brand Gardener sesungguhnya adalah koreksi bagi kita, koreksi bagi industri untuk dapat lebih peka dengan keadaan yang telah jauh berubah, sehingga bisa bersaing bebas dengan creativitas tanpa batas berdasarkan insight yang mendalam...Terimaksih Sharing Ilmunya Mas...!!! DONNIE & Partners - Marketing Communication - Event Specialist.

1 komentar:

  1. buku yang perlu dibaca dan dinikmati oleh para brand strategist dan para marketers nih. tapi menurut saya sendiri walaupun iklan sudah tidak terlalu diminati masyarakat, tapi setidaknya masyarakat Indonesia tau bahwa brand kita masih eksis gitu.

    BalasHapus