Senin, 15 Oktober 2012

BERGURU BISNIS KEPADA PETANI



Era sekarang banyak sekali produk-produk instan terutama makanan dan minuman instan. Serba cepat dan praktis, enak gak pake lama…!

Masalahnya, serba instan juga merambah pemikiran para pebisnis pemula. Ingin besar bisnisnya, besar omsetnya, berlipat untungnya dengan proses yang INSTAN. Asyiiikk ….. Kalau memang bisa begitu, tapi ternyata serba instan itu bukan proses yang natural. Karena bikin mie instan ternyata prosesnya juga tidak instan he3x…

Sebagai entrepreneur kita perlu berguru kepada petani. Walau bukan profesi yang menarik buat kebanyakan orang tapi petani ternyata punya filosofi yang bisa kita gunakan dalam berbisnis. Ada 6 hukum bertani yang coba saya sharing disini.

1.       Anda mendapat apa yang anda tanam.
·         Petani selalu tahu dia akan memanen apa 3 bulan atau beberapa bulan lagi. Lalu mencari dan milih benih terbaik. Dalam bisnispun kita harus tahu tujuan kita, mau seperti apa. Setelah itu mencari dan memilih kegiatan apa yang harus kita lakukan.
·         Lalu petani menanam benihnya, melakukan ACTION. Mau mulai bisnis ya.. harus ACTION dong..
·         Petani tak pernah berpikir bisa memetik hasil jika tidak menanam benih. Mau sukses harus berani melangkah, TDA (Take Double Action) kalau perlu J

2.       Setelah menanam perlu merawat. Ada PROSES
·         Setelah menanam benih, petani  akan memberi air, pupuk, menjaga dari hama dan penyakit, menghilangkan tanaman-tanaman pengganggu dll. Tidak ubahnya saat kita memulai bisnis, perlu merawatnya. Perlu WAKTU, USAHA dan UANG untuk menjaga agar bisnis kita bisa berjalan dengan baik.
·         Walau belum terlihat buahnya, petani selalu rajin melakukan aktivitas merawat ini. Dia tahu apa yang dia kerjakan pada masa ini akan mempengaruhi hasil dikemudian. Pebisnis juga seharusnya seperti mereka tetap fokus kepada HARAPAN dan MASA DEPAN.
·         Petani mencabut tanaman pengganggu dan mengusir hama dan serangga. Pebisnispun harus mampu mengidentifikasi hal-hal yang menghalangi kesuksesan bisnisnya. Hilangkan atau jauhkan hal-hal tersebut termasuk pemikiran dan  perilaku kita atau orang lain yang bisa merusak bisnis yang sedang kita rawat.

3.       Proses perlu waktu, tidak INSTAN
·         Setelah melakukan hal-hal di atas petani perlu MENUNGGU agar tanamannya tumbuh menjadi besar. Di sinilah para pebisnis instan biasanya berguguran karena tidak SABAR.
·         Petani selalu yakin bahwa mereka harus kerja dulu sebelum menikmati hasil. Ada WAKTU TUNGGU.

4.       Ada cara yang benar ada yang salah
·         Petani belajar cara yang benar dari bertanya atau mengikuti cara/metoda orang-orang telah sukses lebih dahulu, tidak trial and error. Karena trial and error mengandung resiko yang besar dan biasanya biaya yg dikeluarkan juga sangat besar. Wajar saat kita belajar bisnispun sering kita harus membayar untuk mendapatkan ilmu dari orang yang sudah berpengalaman. Jangan mau gratisan aja ya…. J
·         Mau coba-coba (trial and error)? Bisa saja tapi harus siap-siap dengan biaya yang besar dan waktu yang terbuang sia-sia. Banyak buku-buku bisnis atau seminar-seminar yang membahas kunci sukses berbisnis dari orang-orang yang lebih dahulu melakukannnya. Ini juga alasannya kenapa franchise menjadi McDonnald, KFC, Starbuck dll diminati banyak orang. Mengurangi resiko dari kesalahan fatal dan trial and error.

5.       Panen…! Belum tentu…
·         Bila semua sudah dilakukan, panen yang didambakan petani kadang tidak datang. Hama, banjir, gempa bumi, gunung meletus dll bisa membuyarkan impian petani. Semua itu diluar kendali petani. Kenapa ini bisa terjadi? Itulah kehendak Allah, kita hanya berusaha dan Allah yang menentukan. Hantaman gelombang besar dan cobaan ini menjadi ujian karakter pebisnis, apakah dia akan tetap bangkit atau terus menangisi nasibnya. Pilihannya terbuka lebar.

6.       Kurangi kerugian.
·         Kadang saat petani melihat tidak ada harapan pada tanamannya, dia akan mencabut dan membuang semuanya. Tidak lagi melanjutkan memberi air dan pupuk pada benih atau tanaman yang kena penyakit. Kita sebagai pebisnis kadang juga harus berani mengambil keputusan menghentikan usaha yang tidak bisa lagi diharapkan agar tidak terjadi kerugian yang lebih besar. Putusan yang tidak mudah, mungkin…. Tapi keberanian mengambil keputusan ini sangat diperlukan. Jangan gara-gara takut dianggap gagal, kita tetap menjalankan bisnis yang menggerogoti kantung kita terus menerus.

Enam prinsip/hukum dalam pertanian ini semoga bisa bermanfaat, menguatkan kita dalam membangun bisnis dan membesarkan kapasitas diri kita. Belajar tidak harus kepada orang besar/terkenal, orang-orang biasapun kadang bisa menginspirasi kita.

Salam Sukses Menebar Rahmat 

Anjar Buwono

3 komentar:

  1. Mantap pak Anjar, sangat bermanfaat sekali...kita harus sering 'nongkrong' disawah, biar benar benar mendapat insigt yang jitu, bagaimana belajar berbisnis ala petani...

    BalasHapus
  2. Memiliki harapan adalah hal yang sangat penting di samping hal penting lainnya. Bahkan sebuah peribahasa Prancis mengatakan 'Vivre sans l;espoir, c'est la fin du vivre'. Hidup tanpa harapan adalah akhir dari hidup itu sendiri. Maka sahabatku, setelah kita menanam benihm dan merawatnya maka satu hal yag juga penting kita lakukan adalah berharap. Dan hanya harapkanlah hal yang baik karena Allah itu berlaku seperti yang hambaNya pikirkan (harapkan). Mantap Pak Anjar tulisannya, keep on this way...

    BalasHapus
  3. artikel yang keren... sepertinya harus disave dan dibaca berulang2 nih biar gak kena penyakit galau hehe..

    BalasHapus